JAKARTA -
Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) mendapatkan 'kunjungan' dari mahasiswa Universitas
Negeri Jakarta (UNJ). Sekira 58 mahasiswa berjaket hijau tersebut menyuarakan
aspirasi di depan kantor Kemendikbud.
Kepala Departemen Pendidikan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNJ Sarah Saskia
menyatakan, aksi yang dilakukan bersama teman-temannya ini untuk mengkritik
dunia pendidikan Indonesia saat ini. "Kami memiliki tiga tuntutan terhadap
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh, yaitu komersialiasi
pendidikan, transparansi anggaran dana pendidikan, serta meminta pendidikan
yang memihak rakyat," kata Saskia di Kemendikbud, Senayan, Jakarta
Selatan, Rabu (2/5/2012).
Sarah mengungkapkan, komersialiasi pendidikan yang marak digadang-gadang
pemerintah justru menguntungkan pihak asing dan memperkecil kesempatan rakyat
miskin. "Komersialiasi pendidikan tercermin pada sekolah-sekolah RSBI dan
dalam Rancangan Undang-Undang Pendidikan Tinggi (RUU PT). Padahal harusnya
pendidikan memihak rakyat kecil," ujarnya menambahkan.
Kedua, aksi ini bertujuan untuk menyoroti porsi pendidikan dalam dana APBN,
yakni 20 persen. "Porsi anggaran Kemendikbud di APBN sudah cukup besar dan
mencakup berbagai aspek baik gaji guru, dosen, dan sebagainya. Namun, nyatanya
masih ada sekolah rusak yang tidak tersentuh," tuturnya.
Maka, kata Saskia, hendaknya pendidikan dikembalikan sesuai jalur yang
seharusnya. "Kembalikan pendidikan sesuai track, yakni pendidikan
yang diperuntukkan bagi rakyat," imbuhnya.
Selain melakukan aksi, saat ini sejumlah perwakilan BEM se-Jabodetabek tengah
beraudiensi dengan pihak Kemendikbud. "Sudah sejak pukul 14.00 WIB, namun
kami belum mendapat kabar dari yang di dalam mengenai keadaan mereka,"
ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar
Hey! Thanks for comment. Enjoy our blog! cheers